PENDAYAGUNAAN BATANG BAYAM UNTUK PEMBUATAN SAMBAL HIJAU SEHAT SUMBER SERAT
Abstract
Sambal hijau merupakan salah satu sambal khas Indonesia yang banyak dijumpai di rumah makan padang. Sambal hijau banyak digemari masyarakat sebagai makanan pendamping yang memiliki rasa yang tidak terlalu pedas dan dapat mengundang selera makan. Sambal hijau pada umumnya hanya berbahan dasar cabai hijau, bawang merah, bawang putih, dan tomat hijau, dengan adanya penambahan batang bayam diharapkan dapat memperbesar volume sambal. Batang bayam merupakan limbah yang tidak terpakai dan melalui olahan sambel hijau akan menghasilkan sambel yang akan serat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah penambahan batang bayam yang optimal terhadap sifat organoleptik (warna, aroma, tekstur, dan rasa) dan daya terima sambal hijau terhadap tingkat kesukaan yang sesuai. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan melakukan 4 perlakuan penambahan batang bayam, yaitu perlakuan 1 (tanpa penambahan), perlakuan 2 (20gr penambahan batang bayam), perlakuan 3 (40gr penambahan batang bayam), dan perlakuan 4 (60gr penambahan batang bayam). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh penambahan batang bayam terhadap mutu hedonik aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa, serta tingkat kesukaan warna, aroma, tekstur, dan rasa sambal hijau. Produk terpilih yaitu perlakuan 4 (penambahan batang bayam 60 gram). Deskripsi sifat fisik sambal hijau produk terpilih, warna hijau muda, aroma sambal hijau agak kuat, tekstur cenderung sangat berserat dan terasa khas sambal hijau. Tingkat kesukaan terhadap seluruh aspek pada level 3,80 (suka),. Serat yang terdapat pada sambal hijau dengan penambahan batang bayam (60gr) 5,6% sedangkan tanpa penambahan batang bayam seratnya 1,6% . Kontribusi terhadap AKG serat sebesar 2,8% per takaran saji sambal hijau (15 gram)
References
Agustina S, Widodo P, Hidayah H A, 2014, Analisis Fenetik Kultivar Cabai Besar (Capsicum annuum L. ) dan Cabai Kecil (Capsicum frutescens L), Scripta Biologica | Volume 1 | Nomer 1 | MARET 2014 | 117-125 |
AOAC. 1984. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemists, Washington, DC.
Badan POM, 2019. Pedoman Evaluasi Mutu Gizi dan Non Gizi Pangan. Direktorat Standarisasi Pangan Olahan. ISBN: 978-979-3665-42-9. Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia.
Kusnandar, Feri. 2010. Mengenal Serat Pangan. http://itp.fateta.ipb.ac.id. (Diakses (8 Februari 2021).
Muchtadi Tien R, M Sugiyono, Ayustaningwarno F, 2010, Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan, Alfabeta, CV
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), 2020, Perspektif Global Ilmu dan Teknologi Pangan Jilid 1, Editor Kusnandar F, Rahayu W P, Marpaung A M, Santoso U, Penerbit IPB Press.
Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PARPI), 2020, Perspektif Global Ilmu dan Teknologi Pangan Jilid 2, Editor Kusnandar F, Rahayu W P, Marpaung A M, Santoso U, Penerbit IPB Press.
Setyaningsih Dwi, Apriyantono A, Puspita Sari M, 2010, Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro, IPB Press.
Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), 2019 TKPI Online dalam http://www.panganku.org/id-ID/view (Diakses pada tanggal 7 Februari 2021).
https://cookpad.com/id/cari/sambal%20cabe%20hijau%20padang%20asli (diakses tanggal 15 Juni 2021).
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.