PENGARUH PENAMBAHAN ROSEMARY (Rosemarinus officinalis L.) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PUDING KARAGENAN

Authors

  • Kartika Wandini Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • Marini Regi Santoso Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia

Abstract

Radikal bebas dalam jumlah berlebih di dalam tubuh dapat menyebabkan stress oksidatif dan kerusakan jaringan. Konsumsi makanan kaya antioksidan diperlukan untuk memperlambat atau mencegah terjadinya proses oksidasi. Rosemary merupakan salah satu tanaman herbal yang dikenal dengan kandungan senyawa fenoliknya yang tinggi sebagai sumber antioksidan. Tujuan: Mengetahui pengaruh penambahan rosemary terhadap aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik puding karagenan. Penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian dilakukan dengan menambahkan rosemary pada puding dengan formulasi P1 (rosemary 1,5 gr), P2 (rosemary 3 gr), dan P3 (rosemary 4,5 gr) yang kemudian dibandingkan dengan puding tanpa formulasi P0. Dari uji DPPH didapatkan nilai aktivitas antioksdian puding karagenan tertinggi hingga terendah yaitu P3 (69,9844%), P2 (59,79785%), P1 (41,21305%), dan P0 (2,87715%). Hasil uji Analysis of Variance yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan nilai p-value sebesar 0,0005 terhadap aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik warna, rasa, aroma, dan tingkat kesukaan. Terdapat pengaruh penambahan rosemary terhadap aktivitas antioksidan dan sifat organoleptik warna, rasa, aroma, dan tingkat kesukaan puding karagenan.

Author Biographies

Kartika Wandini, Universitas Mohammad Husni Thamrin

Program Studi Gizi

Universitas Mohammad Husni Thamrin

Marini Regi Santoso, Universitas Mohammad Husni Thamrin

Program Studi Gizi

Fakultas Kesehatan

References

Campo, V.L., Kawano, D.F., da Silva Jr., D.B., Carvalho, I. 2009. Carrageenans: Biological properties, chemical modifications and structural analysis. Carbohydrate Polymers, Vol 77 (2): 167–180.

Darmawan, Muhammad, dkk. 2014. Pengaruh Penambahan Karagenan untuk Formulasi Tepung Puding Instan. JPB Perikanan. Vol. 9 (1): 83-95.

Genema, Aziza Kamal, dkk. 2008. Rosemary (Rosmarinus officinalis) – a Study of The Composition, Antioxidant, and Antimicrobial Activities of Extracts Obtained with Supercritical Carbon Dioxide. Food Science and Techology. Vol. 28 (2).

Habtemariam, Solomon. 2016. The Theraupetic Potential of Rosemary Diterpenes for Alzheimer’s Disease. Hindawi Publishing Corporation.

Istiani, Yurina. 2010. Karakterisasi Senyawa Bioaktif Isoflavon dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Tempe Berbahan Baku Koro Pedang (Canavalia ensiformis). Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Lobo, V., dkk. 2010. Free Radicals, Antioxidants, and Functional Foods: Impact on Human Health. Pharmacogn Review. Jul-Dec Vol 4(8): 118–126.

Nirmalaratne, Chamila, dan Jianping Wu. 2015. Hen Egg as An Antioxidant Food Comodity: A review. Nutrients. 7: 8274-8293.

Rao, L. Jagan Mohan, dkk. 2007. Rosemarinus (Rosemarinus officinalis L.): Impact of drying on its flavor quality. Journal of Food Quality. 21 (2): 107-115.

Senanayake, Namal. 2018. Rosemary Extract as a Natural Source of Bioactive Compounds. Journal of Food Bioactives. Vol. 2: 51-57.

Sokolova, E.V., dkk. 2011. In Vitro Antioxidant Properties of Red Algal Polysaccarides. Biomedicine & Preventive Nutrition. 1: 161-167.

Virgonia, R. 2014. Penstabil Nabati dan Maltodekstrin.

Wulansari, Dewi, dan Chairul. 2011. Penapisan Aktivitas Antioksidan dan Beberapa Tumbuhan Obat Indonesia Menggunakan Radial 2,2-Diphenyl-1 Picrylhydrazyl (DPPH). Majalah Obat Tradisional. Vol 16 (1): 22-25.

Yen, G.C. and Chen, H.Y. (1995) Antioxidant Activity of Various Tea Extracts in Relation to Their Antimutagenicity. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 43, 27-32

Zulfahnur, dkk. 2009. Mempelajari Pengaruh Reaksi Pencoklatan Enzimatis pada Buah dan Sayur. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2022-07-01

Citation Check