IDENTIFIKASI BETA KAROTEN PADA KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) YANG DIJUAL DI PASAR JATIASIH SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Authors

  • RR Handaruwati Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • Yeshi Mayasari Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia
  • Annisa Paramitha Universitas Mohammad Husni Thamrin, Indonesia

Abstract

Tanaman kacang panjang mengandung protein yang cukup tinggi. Salah satu kandungan dalam kacang panjang adalah vitamin A. Ada berbagai macam bentuk vitamin A. Karotenoid adalah bentuk vitamin A, yang dibagi menjadi 3 bagian yaitu alfa karoten, beta karoten dan gamma karoten. Beta karoten adalah pigmen jingga yang terdapat di dalam wortel dan sayuran lain yang di dalam hati diubah menjadi vitamin A. Kandungan beta karoten bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat berperan penting dalam menstabilkan radikal berinti karbon, sehingga mengurangi resiko terjadinya kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beta karoten pada Kacang Panjang. Untuk mengetahui Identifikasi beta karoten dari kacang panjang tersebut, metode yang digunakan adalah Kromatografi Lapis Tipis. Setalah dilakukan uji kualitatif secara Kromatografi Lapis Tipis didapatkan hasil nilai Rf 0,6562; 0,7625; 0,643 untuk sampel d, e dan f. Sedangkan sampel a, b dan c tidak terdapat bercak. Untuk senyawa baku pembanding beta karoten diperoleh bercak berwarna kuning dengan nilai Rf sebesar 0,7875; 0,73; 0,7875; 0,643; 0,7873; 0,73. Setelah dilakukan uji t (dua arah) dapat disimpulkan bahwa kacang panjang mengandung beta karoten dengan nilai -0,1094 < dari ttabel 4,30 thitung

Kata Kunci: Beta karoten, Kacang panjang (Vigna sinensis L.), Kromatografi Lapis Tipis

References

Ali, Daeng. Beta karoten dan Rokok. http://aliallink.blogspot.com/2011/04/beta- karoten-dan-rokok.html (diakses pada 24 Desember 2019 21:45).

Asripah. Budidaya Kacang Panjang. Bekasi: Azka Mulia Media.2007.

Astawan, Made. Khasiat Warna-warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.2008.

Gandjar, I.G., dan Rohman, A. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007

Harnorne. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terbitan kedua. Terjemahan K. Padmawinata dan I. Soediro. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 1996.

Hargono, D. dkk. Sediaan Galenik. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1986.

Hargono, D. Obat tradisional dalam Zaman teknologi, Majalah Kesehatan Masyarakat NO. 56 Hal: 3-5.1997.

Ide, Pangkalan.Health Secret of Pepin. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. 2010.

Khomsan, Ali dan Anwar, Faisal. Sehat Itu Mudah. Jakarta : Hikmah (PT Mizan Publikasi). 2010.

Kristanti, A.N., N.S. Aminah, M. Tanjung, dan B. Kurniadi. Fitokimia. Surabaya : Airlangga University Press. 2008.

Downloads

Published

2019-12-01

Citation Check