HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI KOPI DAN FAKTOR LAINNYA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENGUNJUNG PUSKESMAS JATIRAHAYU KOTA BEKASI TAHUN 2022
Abstract
Hipertensi dikenal sebagai “The silent killer†atau penyakit yang mematikan secara diam-diam karena tidak terdapat tanda dan gejala yang spesifik. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (RISKESDAS) tahun 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia yaitu 34,11%. Prevalensi ini lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi dipandang sebagai faktor resiko utama terhadap kejadian penyakit serebrovaskuler seperti stroke ataupun transient ischemic attack. Pada saat ini hipertensi sudah mulai terjadi pada usia muda >18 tahun, hal ini cendrung terjadi akibat pola makan yang salah. Semakin tidak sehat pola makan seseorang maka peluang untuk terjadinya hipertensi semakin tinggi. Tujuan: Mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi kopi dan faktor lainnya dengan kejadian hipertensi pada pengunjung Puskesmas Jatirahayu Kota Bekasi tahun 2022. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah, serta pengisian kuesioner. Sampel yang digunakan sebanyak 185 responden yaitu pengunjung Puskesmas Jatirahayu Kota Bekasi, yang diambil menggunakan Teknik accidental sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 63,2% pengunjung Puskesmas Jatirahayu Kota Bekasi mengalami hipertensi. Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi kopi (p value = 0,033), tingkat stres (p value = 0,025), dan pola konsumsi natirum (p value = 0,001) dengan kejadian hipertensi. Dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok (p value = 0,951) dengan kejadian hipertensi. Bagi responden diharapkan dapat merubah gaya hidup yang kurang baik sehingga dapat mencegah atau mengendalikan penyakit hipertensi sehingga tidak terjadi komplikasi.Â
Kata Kunci: Hipertensi, Kebiasaan Konsumsi Kopi, Tingkat Stres, Pola Konsumsi Natrium
References
Black, J.M & Hawks, J.H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah : untuk hasil yang di harapkan Ed. 8. Jakarta: Salemba Medika.
Kemenkes RI 2019. Hipertensi Membunuh Diam-diam, Ketahui Tekanan Darah Anda.
Lingga, L. 2012. Bebas Hipertensi Tanpa Obat - Manuntung, A. (2018). Terapi Perilaku Kognitif pada Pasien Hipertensi. In Wineka Media.
Martiani, dkk. 2012. Faktor Risiko Hipertensi Ditinjau dari Kebiasaan Minum Kopi.
Muhlisin, A. and Laksono, R. A. (2013) ‗Analisis Pengaruh Faktor Stress terhadap Kekambuhan Penderita Hipertensi di Puskesmas Bendosari Sukoharjo‘, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, 2004, pp. 42– 48. doi: 10.1353/mer.2006.0012.
Palmer, A. 2007. Simpel Guide Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Prasetyo, D.A. 2015. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di wilayah Puskesmas Sibela Surakarta (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Wade, C. and Tavris, C. 2014. Psikologi edisi kesebelas jilid 2‘, Jakarta: Erlangga.
Ridwan. M. 2017: Mengenal, Mencegah, Mengatasi Sillent Killer “Hipertensiâ€, Yogyakarta: Romawi Press.
Spruill, T. M. et al. (2019) ‗Association Between High Perceived Stress Over Time and Incident Hypertension in Black Adults: Findings From the Jackson Heart Study, Journal of the American Heart Association, 8(21). doi: 10.1161/JAHA.119.012139.
Wade, C. and Tavris, C. 2014. Psikologi edisi kesebelas jilid 2‘, Jakarta: Erlangga.
Zhang, et al. 2011. "Habitual coffee consumption and risk of hypertension: a systematic review and meta-analysis of prospective observational studies". The American Journal of Clinical Nutrition vol.93 no. 6 1212-1219.
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.