Analisis Formalin Pada Cumi Asin yang Dijual Di Pasar Tradisional Wilayah Pandeglang dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v7i2.690Abstract
Cumi-cumi merupakan hewan laut yang digemari masyarakat serta memiliki kandungan protein tinggi, namun protein tinggi mempercepat proses pembusukan, sehingga produsen cumi asin menggunakan formalin sebagai pengawet pada cumi-cumi asin. Penggunaan formalin dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan manusia. Formalin dilarang digunakan sebagai pengawet pangan berdasarkan Peraturan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui kadar formalin serta melihat perbedaan kadar formalin berdasarkan jarak dari pelelangan ke tiga pasar di wilayah Pandeglang.Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi formalin dengan menggunakan asam kromatopat. Penetapan kadar formalin dengan menggunakan metode spektrofotometri.  Hasil uji kualitatif dari 12 sampel cumi asin didapat 8 cumi asin mengandung formalin dengan persentase 66,7%. Kadar formalin terendah 0,16 mg/kg diperoleh pada cumi asin di pasar Panimbang (P1) dan kadar tertinggi 2,03 mg/kg diperoleh pada cumu asin di pasar Menes (M5). Kadar rata-rata formalin pada cumi asin yang dijual di Pasar Tradisional wilayah Pandeglang sebesar 0,61 mg/kg. Hasil perbandingan menggunakan Statistik One-way ANOVA didapatkan nilai p value 0,015. Ada perbedaan bermakna kadar formalin pada cumi asin di pasar Panimbang, pasar Menes dan pasar Labuan, semakin jauh jarak tempat pelelangan dengan pasar semakin tinggi kadar formalin pada cumi asin.
Kata kunci       : Cumi asin, Formalin, Spektrofotometri
References
Cahyadi W (2015). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara: Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan RI No.033/MENKES/PER/VII/12 Tentang Bahan Tambahan Pangan.
Dias Yusdianson Girsang, dkk. (2014).“Kasus Distribusi Penggunaan Formalin Dalam Pengawetan Cumi. Jurnal Teknologi dan Industri Hasil Pertanian Volume 19, 218-228â€
Endar Puspawiningtyas, dkk. (2017) “Upaya Meningkatkan Pengetahuan Bahan Tambahan Melalui Pelatihan Deteksi Kandungan Formalin dan Boraks. Jurnal Kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.
Henny Putri Sitiopan. (2012). “Studi Identifikasi Kandungan Formalin pada Ikan Pindang di Pasar Tradisional dan Modern Kota Semarang†Jurnal Kesehatan Masyarakat. Unnes
Herman Suryadi, dkk. (2010). “Analisis Formalin dalam Sampel Ikan dan Udang Segar dari Pasar Muara Angke†Majalah Ilmu Kefarmasian: Vol. 7 : No. 3 , Article 2.
Manalu, A,, & Mustahir, M (2019) Analisis Bahan Kandungan Formalin pada Tahu .Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan
Mona Dela Rose Sirait. (2016). Pengaruh Perendaman Dalam Larutan Garam Terhadap Penurunan Residu Formalin pada Tahu. Skripsi. Universitas Lampung
Nurdin & Budi Utomo. (2018).“Tinjauan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pada Makanan Jajanan Anak Sekolah†Jurnal Riset Kesehatan Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang
Rezania, dkk. (2018) “Identifikasi Kandungan Formalin pada Bahan Pangan (Mie Basah, Bandeng Segar dan Presto, Ikan Asin, Tahu) di Pasar Gede Kota Surakarta†Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Vol. 11. No. 2
Rita R.Tangdiongga, dkk. (2015) “Kajian Analisis Kimia Formaldehida dalam Peralatan Makan Melamin Secara Spektroffotometri Sinar Tampakâ€. J.Ris.Kim. 8(2): 182-188.
Yulifah, Siti Zaenab (2015) Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Kadar Formalin pada Cumi-cumi Asin. Undergraduate thesis, Fakultas Kedokteran Unissula
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.