Identifikasi Bakteri Gram Negatif dari Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v7i1.515Abstract
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) diklasifikasikan menjadi infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah merupakan penyakit yang umum terjadi di masyarakat. Infeksi ini disebabkan oleh masuknya mikroorganisme berupa bakteri yang belum diketahui sebagai penyebab infeksi yang kemudian dapat berkembang menjadi infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram-positif dan bakteri Gram-negatif. Adanya bakteri penyebab ISPA diperlukan uji diagnostik menggunakan sputum. Bervariasinya mengenai bakteri yang ditemukan pada sputum, maka digunakan sampel sputum yang merupakan sampel representatif untuk mengetahui penyebab infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan spesies bakteri Gram-negatif dari sputum penderita ISPA di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui penelitian kultur sputum yang di tanam pada media MacConkey Agar (MCA), pewarnaan Gram mikroskopis dan uji biokimia metode IMVIC penderita ISPA periode Februari-Maret 2017. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan bakteri Gram negatif dari 15 sampel sputum penderita ISPA terdapat spesies bakteri dengan persentase Klebsiella pneumoniae 13,3 %,Pseudomonas aeruginosa 26,6 %Enterobacter aerogenes 13,3%,danProteus mirabilis 13,3 %. Disarankan penegakkan diagnosis lebih diperhatikan agar lebih akurat mengenai salah satu penyebab infeksi dan para klinisi dapat menentukan terapi antibiontik selanjutnya agar pengobatan pada pasien lebih efektif dan efisien.Â
Â
Kata kunci       :Infeksi saluran pernapasan akut, sputum, bakteri Gram negatif.
References
Altiner A, Wilm S, Daubener W, Bormann C, Pentzenk M, Abholz H (2009). Sputum Colour for Diangnosis of a Bacterial Infection in Patient with Acute Cough. Scandinavian journal of primary health care. 1-4.
Biomerieux (2015). Upper and Lower Respiratory Tract Infection Samples. GCS-TM 0039-2015/03/20.
Capuccino G James. Sherman Natalie (2013). Microbiology A Laboratory Manual Eigthth Edition. USA: Pearson Education Inc: 75-76.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Pedoman penanggulangan nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI. (2000). Pernapasan Akut ISPA Pada Balita. Jakarta.
Fauziah, P.N., Nurhajati, J., Chrysanti. (2015). Daya Antibakteri Filtrat Asam Laktat dan Bakteriosin Lactobacillus bulgaricus KS1 dalam Menghambat Pertumbuhan Klebsiella pneumoniae Strain ATCC 700603, CT1538, dan S941. Majalah Kedokteran Bandung. 47(1):35-41.
Gillespie, Stephen dan Kathleen Bamford. (2007). At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Hendro S Husodo. (2016). Pikiran Rakyat. Bandung Raya
Hudoyo, A. (2009). Penerapan Strategi DOTS bagi Penderita TB, Dalam Simposium dan Semiloka TB Terintegrasi. Jakarta: RSUP Persahabatan.
Jawetz, Melnick and Adelberg’s Mikrobiologi Kedokteran. (2004). Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan (2012). Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD). Jakarta : Kemenkes RI : 4.
Winn.C., Washington, Alten, D., Stephen at al. (2006) Koneman’s Color Atlas and Textbook of Diagnosis Microbiology Shift Edition. Philadelphia Lippincott Williams & Wilkins: 219 & 221-226.
Mairusnita. (2007). Karakteristik Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) pada Balita yang Berobat ke Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (BPKRSUD) Kota Langsa Tahun 2006. Skripsi FKM USU Medan.
Manggopa, Soelionga, Homenta. (2016). Pola Bakteri Aerob pada Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni.
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Notosiswoyo, M., Martomijoyo, R., dan Supardi, S. (2005). Pengetahuan Sikap dan Perilaku Ibu Bayi/Anak Balita Serta Persepsi Masyarakat Dalam Kaitannya Dengan Penyakit ISPA Dan Pneumonia Di Indramayu Tahun 2001. Buletin Penelitian Kesehatan Vol 31. No. 2. Jakarta.
Sarathy, Partha. (2006). Acute Respiratory Infection in Children. Calcutta
Servianty, Soeliongan, kountul. (2012). Pola Bakteri dari Sputum Penderita Infeksi Saluran Pernapasan. Jurnal e-Biomedik (e-BM).
Shulman ST. Evaluation of penicillins, cephaloposrins, and macrolides for therapy streptococcal pharyngitis. Pediatrics 1994.
Syair, Abdul. (2009). Faktor Resiko Kejadian Infeksi Saluran Pernpasan Akut (ISPA) pada Balita. Diakses pada tanggal 17 Maret 2012.
Tambayong Jan. 2000. Patofisiologi Untuk Perawatan. EGC; Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
WHO. 2007. Indoor Air Pollution from Solid Fuels and Risk of Low Birth Weight and Stillbirt. Geneva: World Health Organization.
World Health Organization. (2007). Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Yudarmawan, I N. (2012). Pengaruh Faktor-Faktor Sanitasi Rumah Terhadap Kejadian Penyakit ISPA Pada Anak Balita (Study Dilakukan pada Masyarakat di Desa Dangin Puri Kangin Kecamatan Denpasar Utara Kota Denpasar Tahun 2012). Skripsi. Denpasar : Poltekkes Denpasar.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.