Hubungan Kadar Kalsium Dan Fosfor Darah Pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Di Rumah Sakit Gading Pluit Jakarta Utara
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v5i1.330Abstract
Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif, dan umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Gagal ginjal akut maupun kronis hingga saat ini merupakan penyebab hiperfosfatemia yang paling penting dan hal ini selalu terjadi bila laju filtrasi glomerolus menurun 25 hingga 50% dari normal. Keadaan hiperfosfatemia merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hipokalsemia. Kenaikan sekresi PTH menstimulasi resorpsi fosfor dan kalsium dari tempat penyimpanan utama kalsium, yaitu tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dan fosfor darah pada penderita PGK di RS Gading Pluit. Penelitian ini menggunakan data sekunder, dari bagian rekam medis pada penderita PGK yang melakukan pemeriksaan kalsium dan fosfor periode Januari 2016 – Juli 2018 dengan total sampel sebanyak 86 data. Hasil dari penelitian ini pada laki-laki sebanyak 52,3% dan pada perempuan sebanyak 47,7%  mengalami kadar kalsium rendah (hipokalsemia) 65,12%, kadar normal 32,56%, dan kadar tinggi (hiperkalsemia) 2,33% dengan nilai rata-rata 7,999 mg/dL. Untuk kadar Fosfor, 1,16% memiliki kadar fosfor rendah (hipofosfatemia), kadar normal 24,42%, dan kadar tinggi (hiperfosfatemia) 74,42% dengan nilai rata-rata 5,923 mg/dL. Setelah dilakukan uji korelasi Pearson didapatkan p-value 0,001 yang menunjukkan Ho ditolak karena nilai tersebut < nilai alpha (0,05) artinya Ada hubungan yang rendah dan berpola negatif artinya semakin besar kadar Kalsium maka Kadar Fosfor akan menurun ataupun sebaliknya (r = -0,354 dan p-value= 0,001).
Â
Kata Kunci : Penyakit Ginjal Kronik, Kalium, FosforÂ
References
Abboud, H dan W.L. Henrich. 2010. Stage IV Chronic Kidney Disease. N Engl J Med. 362:56-65.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Aziz, M.F., Witjaksono, J. dan Rasjidi, I. 2008. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: EGC.
Barla, R. 2010. Studi Senyawa Fosfat dalam Sedimen dan Air menggunakan Teknik Diffusive Gradient in Thin Films (DGT). Jurnal Ilmu Dasar. 11(2):160-166.
Brenner, B.M., dan Lazarus, J.M. 2000. Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol. 3 (13th ed). Jakarta: EGC.
Brunner dan Suddarth. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Ed.8. Vol.2. Jakarta: EGC.
Chang, W.Z., H.T. Chu, C.S. Yang, C.C. Chen. 2008. The Factors of Chronic Kidney Disease: Diabetes, Hypertension, Smoking, Drinking, Betelnut Chewing. Hal. 75-79.
Charoenphandhu, N. 2007. Physical Activity and Exercise Affect Intestinal Calcium Absorption: A Perspective Review. J. Sports Sci. Technol. 7(1):171-81.
Dahlan, S. 2014. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Ardans.
David, R., David, W., dan Bradley, J. 2007. Lecture Notes on Clinical Medicine (6th ed). Jakarta: Erlangga.
De Boer, I.H., Rue, T.C., Hall, Y.N., Heagerty, P.J., Weiss, N.S., Himmelfarb, J. 2011. Temporal trends in the prevalence of diabetic kidney disease in the United States. JAMA. 305(24): 2532-2539. 2.
Delima, Tjitra, E., Tana, L., Halim, F.S., Ghani, L., et.al. 2017. Faktor Resiko Penyakit Ginjal Kronik : Studi Kasus Kontrol di Empat Rumah Sakit di Jakarta Tahun 2014. Buletin Penelitian Kesehatan. 45(1): 17-26.
Dewayani, R. 2007. Penyakit Jantung Koroner pada Chronic Kidney Disease. J Kardiol Ind. 28:392- 95.
Edmund, L. 2010. Kidney Function Tests. Clinical Chemistry and Molecular Diagnosis. 4th ed. America: Elsevier.
George, L.B. dan Ritz, E. 2009. Hypertension and Kidney Disease, A Marriage that Should Be Prevented. Kidney International. 75: 449-452.
Guyton, A.C. dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed. 12. Jakarta: EGC.
Hamer, R.A. dan El Nahas, A.M. 2006. The Burden of Chronic Kidney Disease. Br Med J. 332:563–564.
Jane, D.A. 2009. Intensive Dieatary Education Using The Phosphorus System Tool Improve Hyperphosphatemia in Patients with Chronic Kidney Disease. Thesis. Toronto: University of Toronto.
Ketut, S. 2009. Gagal Ginjal Kronik. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiadi S, penyunting. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (5th ed). Jakarta: Interna Publishing.
Lang, F. 2013. Ginjal, Keseimbangan Air dan Garam. Dalam: Silbernagl S, Lang F. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Levey, A.S., dan Coresh, J. 2012. Chronic Kidney Disease. Lancet. 379: 165-180.
Najafi I, Attari F, Islami F, Shakeri R, Malekzadeh F, Salahi R, et.al. 2010. Renal function and risk factors of moderate to severe chronic kidney disease in Golestan Province, Northeast of Iran. Plos One. 5(12) (e14216): 1—6.
O’Callaghan, C. 2009. Gagal Ginjal Kronik dan Renal Bone Disease. In: At a Glance Sistem Ginjal (3rd ed). Jakarta: Erlangga.
Olson, T.R. dan Pawlina, W. 2008. A.D.A.M. Student Atlas of Anatomy. England: Cambridge University Press.
Parlindungan, F., Dalimunthe, N.N., Mardia, A.I., dan Sanowara, R. 2013. Penyakit Ginjal dan Dialisis. Medan: USU Press.
PERNEFRI. 2011. Konsensus Manajemen Anemia Pada Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Perhimpunan Nefrologi (PERNEFRI).
Prakash, S. dan A.M. O’Hare. 2009. Interaction of Aging and CKD. Semin Nephrol. 29(5) : 497-503.
Prasetyorini, T. dan Warida, W. 2015. Hubungan Kadar Kalium, Kalsium, dan Fosfor Anorganik Pada Penderita Gagal Ginjal. Jurnal Ilmu Teknologi Kesehatan (JITek). 3(1).
Pratama, A., Moeis, E.S., dan Mandang, V. 2014. Hubungan Produk Ca x P dengan Kadar C-Terminal Cross Linking Telopeptide Type I Collagen pada Subjek Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa Rutin. Jurnal e-Clinic (eCI). 2(3).
Price, S.A. dan Wilson, L.M. 2013. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC.
Risteli, J., Winter, W.E., Kleerekoper, M., dan Risteli, L. 2015. Disorders of Bone and Mineral Metabolism. In: Burtis CA, Bruns DE, Sawyer BG (eds). Tietz Fundamental of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics, 7th ed. St Louis: Elsevier Saunders.
Roina dan Megawati. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Filtrasi Glomerulus. Medan: USU Press.
Scottish Intercollegiate. 2008. Diagnosis and management of chronic kidney disease. A national clinical guideline. Scottish Intercollegiate Guidelines Network. 3-6.
Suhardjono. 2009. Penyakit Ginjal Kronik adalah Suatu Wabah Baru (Global Epidemic) di Seluruh Dunia. Annual Meeting Perhimpunan nefrologi Indonesia.
Syamsir, A. dan Hadibroto, I. 2007. Gagal Ginjal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Terry, C.L. 2013. Keperawatan Kritis. Ed.1. Yogyakarya: Rapha Publishing.
Triyanti, K., Suhardjono, P. Soewondo, H. Shatri. 2008. Renal Function Decrement in Type 2 Diabetes Mellitus Patient in Cipto Mangunkusumo Hospital. Acta Med Indones. 40(4) :192-200.
Yauri, L.F., Moeis, E.S., dan Pandelaki, K. 2016. Gambaran Hasil Produk Kalsium dan Fosfor pada Pasien PGK Stadium V di Ruang Hemodialisis RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCI). 4(2).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.