Pengembangan Metode Identifikasi Kadar Ion Besi Sampel Urin Berbasis Separasi Magnetik
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v10i2.2457Abstract
Kelebihan zat besi (iron overload) dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan genetik seperti hemokromatosis herediter dan penyebab sekunder seperti transfusi darah berulang atau asupan besi yang berlebihan, yang sering terjadi pada pasien thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode baru dalam menentukan kadar ion besi dalam urin. Beberapa senyawa pembentuk presipitat ion besi yang diidentifikasi meliputi sulfit, peroksida, dan hidroksida, dengan hasil optimum diperoleh dari presipitasi menggunakan hidroksida berdasarkan parameter kestabilan dan kecepatan pengendapan dengan magnet. Sebelum analisis, sampel urin diperlakukan dengan penambahan magnesium untuk menghindari gangguan dari presipitasi ion fosfat. Hasil pengendapan optimum menggunakan hidroksida dicapai pada menit ketiga untuk ion besi dengan kadar 0,5 – 2,5 g/L. Nilai absorbansi turbiditas awal pada menit pertama berkisar antara 0,336 hingga 0,44, sedangkan absorbansi maksimum saat presipitasi maksimum berkisar antara 0,393 hingga 0,806, meningkat seiring dengan kenaikan konsentrasi Fe²⁺ dalam larutan. Setelah penarikan magnet dengan palladium ke dasar kuvet, absorbansi menurun dan stabil sejak menit kesembilan dengan rentang absorbansi 0,047 – 0,173. Absorbansi mencapai titik terendah pada menit keempat belas dengan rentang 0,002 – 0,03. Kurva standar yang dihasilkan dari selisih absorbansi turbiditas presipitat dan absorbansi supernatant setelah magnetisasi menunjukkan linearitas sebesar 0,94.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Copyright (c) 2025 Ellsie Viendra Permana, Erick Khristian, Nidya Oktaviani, Muhammad Rizaldi Ridwan, Salma Siti, Devi Maharani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.

Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.