Gambaran Kadar C-Reaktive Protein (CRP) pada Penderita Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda
DOI:
https://doi.org/10.37012/anakes.v9i2.1691Abstract
Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan organ tubuh yang terinfeksi, tuberkulosis dibagi menjadi tuberkulosis ekstra paru dan tuberkulosis paru (TB Paru). Pada TB Paru pengobatan diberikan selama dua tahap, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutan. Pemberian obat pada tahap intensif berguna untuk menurunkan jumlah bakteri TB yang menyebabkan inflamasi. Inflamasi yang terjadi akibat Mycobacterium tuberculosis pada penderita TB paru bisa menyebabkan peningkatan kadar CRP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar CRP pada penderita tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan metode pemeriksaan CRP semi kuantitatif. Analisis yang digunakan berupa analisis univariat dengan variabel kadar CRP terhadap usia dan masa pengobatan berjumlah 28 sampel. Didapatkan hasil analisis dari 28 sampel berdasarkan ketiga kelompok usia yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada usia dewasa sebanyak 16 orang (57%) dan berdasarkan masa pengobatan yang memiliki kadar CRP ≥ 6 mg/L terdapat pada tahap awal sebanyak 11 orang (39%). Kesimpulan : Kadar CRP ≥ 6 mg/L paling banyak terdapat pada kelompok usia dewasa dan pada masa pengobatan tahap awal. Dari hasil penelitian ini disarankan bagi penderita TB Paru untuk memeriksakan kadar CRP sebagai pemantauan inflamasi yang terjadi dan mengetahui keberhasilan pengobatan.
Kata kunci:Â CRP, Masa Pengobatan, Usia
References
Dinas Kesehatan Kota Samarinda. (2021). Jumlah Terduga Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis, Kasus Tuberkulosis Anak, Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk dan Case Detection Rate (CDR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas Samarinda 2021. Seksi P2PM Bidang P2P Dinkes Kota Samarinda.
Ergiana, S. D., Wardani, D. P. K., Sudarsono, T. A., & Mulyanto, A. (2022). Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Jumlah Leukosit Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Pengobatan 0 dan 2 Bulan di BKPM Purwokerto. Jurnal Surya Medika, 8(2), 62– 77. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3482
Haliza, N. E., Wardani, D. P. K., Sudarsono, T. A., & Mulyanto, A. (2022). Hubungan Kadar C Reactive Protein dengan Jumlah Neutrofil Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Pengobatan 0 dan 6 Bulan di BKPM Purwokerto. Jurnal Surya Medika, 8(2), 37–44. https://doi.org/10.33084/jsm.v8i2.3480
Irianti, T., Kuswandi, Yasin, N. M., & Kusumaningtyas, R. A. (2012). Anti-Tuberculosis. Current Bioactive Compounds, 2(1), 105–105. https://doi.org/10.2174/1573407210602010105
Kemenkes RI. (2022). Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Muchammad, R. F. A., Sari, G. M., Othman, Z., & Herawati, L. (2022). The combination of intermittent caloric restriction and moderate-intensity interval training in decreasing blood glucose and CRP levels with a high glycemic index diet. Kuwait J.Sci, 49(2), 1– 11.
Ningrum, A. L. H. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Samarinda. MNJ (Mahakam Nursing Journal), 2(12), 498–505.
Nurisani, A., Utari, M. R., Farhan, Z., & Pratama, W. A. (2022). Pemeriksaan C-Reactive Protein ( CRP ) Kualitatif dan Semi Kuantitatif pada Penderita Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan, 10(2), 163–179.
Nurjana, M. A. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tubercolosis Paru Usia Produktif (15-49 Tahun) di Indonesia. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 25(3), 163– 170.
Ovi Mustika Seno, A., Pratiwi Kusuma Wardani, D., Supriyadi, & Mulyanto, A. (2022). Perbandingan Kadar C-Reactive Protein Terhadap Fase Pemberian Obat Anti Tuberkulosis. The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist, 2(5), 115–123.
Pansey, P., Shukla, S., & Acharya, S. (2017). Serum C-Reactive Protien (CRP)-A Dependent Prognostic Marker in Pulmonary Tuberculosis. International Journal of Contemporary Medical Research ISSN, 4(10), 2393–2915. www.ijcmr.com
Pongkorung, V. D., Asrifuddin, A., & Kandou, G. D. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Amurang Tahun 2020. Kesmas, 10(4), 151–157.Prahasanti, K. (2019). Gambaran Kejadian Infeksi Pada Usia Lanjut. Qanun Medika - Medical Journal Faculty of Medicine Muhammadiyah Surabaya, 3(1), 81. https://doi.org/10.30651/jqm.v3i1.2300
Siregar, S. R. (2019). Extensively Drug Resistant Tuberculosis (XDR TB). Jurnal Averrous, 5(2), 26–43.
Tyastuti, A. D. (2022). Hubungan Antara Kadar C-Reactive Protein Dengan Derajat Keparahan COVID-19 Studi Observasional Analitik Pada Pasien Rawat Inap Di RS Islam Sultan Agung Semarang. Repository UNISSULA. http://repository.unissula.ac.id/25396/1/30101800021_fullpdf.pdf
Wuan, A. O., Sari, N. K. Y., Rogaleli, Y., & Olin, W. (2022). Screening Kadar C-Reaktiv Protein Pada Penderita TB Dengan Terapi Obat Anti Tuberculosis Di Kabupaten Kupang. KREATIF: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara, 2(3), 129–135.
Yulistian, R. (2021). Pengaruh Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Kadar High - Sensitivity C - Reactive Protein Serum pada Tenaga Kesehatan dengan Tuberkulosis Laten dan Kontrol Sehat. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 7(2), 107– 115. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/11678/
Downloads
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Anakes :Â Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan allows readers to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of its articles and allow readers to use them for any other lawful purpose. The journal allows the author(s) to hold the copyright without restrictions. Finally, the journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions Authors are allowed to archive their submitted article in an open access repository Authors are allowed to archive the final published article in an open access repository with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.